Cerita Dewasa Ngeseks Didalam Rumah Pacarku
Cerita Dewasa Ngeseks, cerita hot ngeseks, kumpulan cerita ewean, cerpen ngeseks, cerita bokep di kamar mandi, baca cerita bokep, cerita bokep 17 tahun
Cerita Dewasa Ngeseks | Perkenalkan namaku David, dan pacarku bernama Thania. Kami satu sekolah di Jakarta dan kami resmi menjadi pacar dari beberapa bulan yang lalu.
Thania itu seorang gadis yang bertubuh mungil, tubuhnya pendek mungkin tidak lebih dari 155 cm dan bertubuh langsing, namun ia unggul di ukuran payudara yang besar, mungkin seukuran dengan payudara para Model. Sampai-sampai temanku sering berkata kalau dia nafsu seksnya pun pasti besar.
Tapi bukan itu yg jadi penyebab aku mencintainya, sikap manja dan tawanya yg lepas membuatku senang bersama dan bercanda dengannya. Hubungan pacaran kami layaknya gaya pacaran remaja era 90-an, ngak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji.
Tapi memang setelah pulang sekolah aku sering mampir ke rumahnya untuk ngobrol atau mengerjakan tugas bareng-bareng. Biasanya ada ibunya dan adik laki-lakinya yg masih smp. inilah cerita dewasa ngeseks pacar sendiri yang aku alami.
Waktu itu sehari menjelang acara liburan perpisahan sekolah, aku seperti biasa mengantarnya pulang dan mampir ke rumahnya.
Ternyata hari itu ibunya sedang ke Kota Malang bersama adiknya untuk refreshing. Sedangkan bapaknya memang biasa pulang malam. Jadilah kami hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
“Mau nonton Film ngak? Aku punya film baru nih,” celetuknya seperti biasa dengan ceria.
“Boleh,” sahutku. “Bentar ya, aku mau ganti baju dulu,” katanya sambil beranjak ke kamarnya.
Aku pun memasukkan kepingan kaset ke dalam CD playernya sambil menunggunya ganti baju.
Tidak lama dia pun kembali ke ruang tengah dengan celana hotpans serta kaos ketat. Lalu kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang kami tonton adalah film comedy campur romantis.
Saat itu kugenggam tangannya dan menariknya menempel di bahuku, dia pun merapat dan tanganku pun pelan-pelan merapat ke bagian payudaranya. Dia sudah terbiasa dengan hal ini, toh biasanya pun seperti itu yg kami lakukan setiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.
Semakin lama posisi duduknya bergeser dan kini dia tiduran dengan kepalanya berada di atas pahaku.
“Cantiknya gadisku ini,” pikirku dalam hati.
Tanganku pun kuletakkan di atas perutnya seperti orang yang lagi mengusap-ngusap perutnya. Ketika ada adegan romantis di film, kurasakan nafasnya berubah. Terus terang aku pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser lagi telapak tanganku ke atas payudaranya,
Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. tidak ada pemberontakan dari dirinya.
Ciuman yang awalnya hanya sepintas saja, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya dengan ganas.
Tiba-tiba dia bangun dan duduk di sebelahku, lalu berkata“udah ya beb, nanti keterusan lagi”. ujarnya polos sambil menampilkan senyumnya yang bikin aku makin cinta.
Tak lama kemudian setelah filmnya selesai, dia bangkit dari duduknya, “Mau ke mana beb?” tanyaku.
“Mau beresin baju dulu buat besok Yank,” jawabnya. Memang kebetulan besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah.
“Mau dibantuin ngak beb?” tanyaku. “Ayo,” jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya. Aku pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya aku masuk ke kamarnya.
Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau dia masih manja, dengan cat warna pink dan tumpukan boneka di atas ranjangnya.
Lalu dia mulai mengeluarkan baju-bajunya. “Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kataku ketika dia mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar.
“Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.
Aku pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya. Tiba-tiba muncul ide isengku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna pink,
“iiiih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sambil berusaha merebut dari tanganku. Aku pun berlari menghindar,
“Wah ini toh bungkusnya, gede juga ya beb,” candaku. Dia pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut BH miliknya dari tanganku yang lain.
Langsung saja kucium lagi bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “Hhhmmm... Hmmm...” suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku.
Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya. Terasa betul payudara sebagai pembatas tubuh kami. Kugeser tubuhku ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya.
“Hmmmm... Aaahhhh...” desahnya makin jelas
Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya secara langsung.
Kuangkat ke atas kaosnya sehingga terpampang payudaranya yang besar terbungkus oleh BH. Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama dia pun melepaskan sendiri bra tersebut.
Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.
Kumainkan kedua putingnya itu, kujilati secara bergantian. “Hmmm.. Aaahh...,”
Dan sekarang dia sudah lupa akan BH nya yang tadi ingin di rebut dari tanganku.
Lama-lama bermain dengan tokednya yang montok, aku berinisitafi sendiri untuk membuka baju seragam dan celana sekolahku hingga tinggal celana dalam saja, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana dalamnya jangan beb” ia menolak aku bugil
Tanpa basa-basi lagi kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, lalu tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek bagian vaginanya dari luar celana dalam.
“Enak ngak beb?” tanyaku.
Dia hanya menganggukkan kepala sambil meremas-remas penisku dari luar celana dalam. Tiba-tiba dengan inisiatif sendiri dia berkata. “dibuka aja ya beb celana dalamnya”
Lalu tangannya makin kuat meremas-remas penisku, sementara tangan kananku mulai memasuki bagian lubang vaginanya dari sela-sela celana dalamnya yang longgar. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang sudah basah itu.
Cerita Dewasa Ngeseks
Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga beb?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi.
“ya udah, cobain deh kalau emang kamu mau,” jawabnya dengan nafas terengah-engah.
Mendapat persetujuan itu, aku pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya aku melihat langsung vagina seorang gadis.
Vaginanya berwarna kemerahan dan kedua bibir vaginanya begitu rapat seolah-olah tidak ada lubang di sana.
Apalagi bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yg keluar dari vaginanya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi. Lalu kucium vagina tersebut, “iiiihh, apaan sih beb. Jangan dicium dong, jijik ah, “ tolaknya sambil kedua telapak tangannya menutup vaginanya.
“Abis lucu banget bentuknya beb,” kataku sambil tersenyum kepadanya.
Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya itu. Sesekali juga kujilat-jilat kedua putingnya. “Hhmmm... Hmmm..” desah makin tidak jelas.
Segera kudorong penisku memasuki lubang vaginanya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi, perlahan-lahan penisku pun menembus vaginanya.
“Ouuooooooh... Aaahhhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.
Setelah penisku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit seluruh batang penisku, begitu sempit, begitu nikmat yang kurasa.
Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah-olah membuat kode kesepakatan untuk mulai memompa.
Kutarik pelan-pelan penisku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan. “Aaahhhh, enak banget beb. Aduh enak banget... Hmmmmm,” teriaknya makin meracau.
Semakin lama kocokan penisku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya. Dia pun menarik tubuhku memeluknya.
Kini tubuh kami menempel, payudaranya lagi-lagi menjadi pembatas tubuh kami ketika menempel. Bibir kami cipokan dan lidah kami saling membelit. Nikmat sekali hari ini" pikirku
“Ouuuuhhh... Beeeb" teriaknya kencang tiba-tiba tubuhnya lemas sebentar. “Kamu keluar ya beb?” tanyaku sambil menghentikan kocokan penisku namun masih terbenam di vaginanya.
”Iya, enak banget, Suerr... Kamu belum ya beb?” tanyanya kepadaku
Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih geli campur perih nih beb,” pesannya. Karena memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi.
Tidak lama kemudian aku pun mengeluarkan maniku. “Ohhhhhh.... ohhhhh..,” kodeku sambil menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya Crooott...!!!
Setelah itu kucabut penisku dan tidur di sebelahnya. “Enak banget, makasih ya beb,” ucapku. Dia pun tidak menjawab ucapanku karena sedang merasakan lemas di sekujur tubuhnya ketika kami selesai bermain cinta.
Setelah beberapa jam kemudian kami membersihkan diri untuk mandi bareng-bareng di dalam kamarnya, hanya handuk yang kami bawa ke WC. sedangkan aku di berikan handuk bekasnya agar aku tidak melupakannya" itu ucapannya kepadaku.
Kategory : Cerita Dewasa Ngeseks, cerita hot ngeseks, kumpulan cerita ewean, cerpen ngeseks, cerita bokep di kamar mandi, baca cerita bokep, cerita bokep 17 tahun
Thania itu seorang gadis yang bertubuh mungil, tubuhnya pendek mungkin tidak lebih dari 155 cm dan bertubuh langsing, namun ia unggul di ukuran payudara yang besar, mungkin seukuran dengan payudara para Model. Sampai-sampai temanku sering berkata kalau dia nafsu seksnya pun pasti besar.
Tapi bukan itu yg jadi penyebab aku mencintainya, sikap manja dan tawanya yg lepas membuatku senang bersama dan bercanda dengannya. Hubungan pacaran kami layaknya gaya pacaran remaja era 90-an, ngak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji.
Tapi memang setelah pulang sekolah aku sering mampir ke rumahnya untuk ngobrol atau mengerjakan tugas bareng-bareng. Biasanya ada ibunya dan adik laki-lakinya yg masih smp. inilah cerita dewasa ngeseks pacar sendiri yang aku alami.
Waktu itu sehari menjelang acara liburan perpisahan sekolah, aku seperti biasa mengantarnya pulang dan mampir ke rumahnya.
Ternyata hari itu ibunya sedang ke Kota Malang bersama adiknya untuk refreshing. Sedangkan bapaknya memang biasa pulang malam. Jadilah kami hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
“Mau nonton Film ngak? Aku punya film baru nih,” celetuknya seperti biasa dengan ceria.
“Boleh,” sahutku. “Bentar ya, aku mau ganti baju dulu,” katanya sambil beranjak ke kamarnya.
Aku pun memasukkan kepingan kaset ke dalam CD playernya sambil menunggunya ganti baju.
Tidak lama dia pun kembali ke ruang tengah dengan celana hotpans serta kaos ketat. Lalu kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang kami tonton adalah film comedy campur romantis.
Saat itu kugenggam tangannya dan menariknya menempel di bahuku, dia pun merapat dan tanganku pun pelan-pelan merapat ke bagian payudaranya. Dia sudah terbiasa dengan hal ini, toh biasanya pun seperti itu yg kami lakukan setiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.
Semakin lama posisi duduknya bergeser dan kini dia tiduran dengan kepalanya berada di atas pahaku.
“Cantiknya gadisku ini,” pikirku dalam hati.
Tanganku pun kuletakkan di atas perutnya seperti orang yang lagi mengusap-ngusap perutnya. Ketika ada adegan romantis di film, kurasakan nafasnya berubah. Terus terang aku pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser lagi telapak tanganku ke atas payudaranya,
Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. tidak ada pemberontakan dari dirinya.
Ciuman yang awalnya hanya sepintas saja, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya dengan ganas.
Tiba-tiba dia bangun dan duduk di sebelahku, lalu berkata“udah ya beb, nanti keterusan lagi”. ujarnya polos sambil menampilkan senyumnya yang bikin aku makin cinta.
Tak lama kemudian setelah filmnya selesai, dia bangkit dari duduknya, “Mau ke mana beb?” tanyaku.
“Mau beresin baju dulu buat besok Yank,” jawabnya. Memang kebetulan besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah.
“Mau dibantuin ngak beb?” tanyaku. “Ayo,” jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya. Aku pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya aku masuk ke kamarnya.
Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau dia masih manja, dengan cat warna pink dan tumpukan boneka di atas ranjangnya.
Lalu dia mulai mengeluarkan baju-bajunya. “Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kataku ketika dia mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar.
“Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.
Aku pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya. Tiba-tiba muncul ide isengku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna pink,
“iiiih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sambil berusaha merebut dari tanganku. Aku pun berlari menghindar,
“Wah ini toh bungkusnya, gede juga ya beb,” candaku. Dia pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut BH miliknya dari tanganku yang lain.
Langsung saja kucium lagi bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “Hhhmmm... Hmmm...” suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku.
Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya. Terasa betul payudara sebagai pembatas tubuh kami. Kugeser tubuhku ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya.
“Hmmmm... Aaahhhh...” desahnya makin jelas
Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya secara langsung.
Kuangkat ke atas kaosnya sehingga terpampang payudaranya yang besar terbungkus oleh BH. Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama dia pun melepaskan sendiri bra tersebut.
Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.
Kumainkan kedua putingnya itu, kujilati secara bergantian. “Hmmm.. Aaahh...,”
Dan sekarang dia sudah lupa akan BH nya yang tadi ingin di rebut dari tanganku.
Lama-lama bermain dengan tokednya yang montok, aku berinisitafi sendiri untuk membuka baju seragam dan celana sekolahku hingga tinggal celana dalam saja, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana dalamnya jangan beb” ia menolak aku bugil
Tanpa basa-basi lagi kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, lalu tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek bagian vaginanya dari luar celana dalam.
“Enak ngak beb?” tanyaku.
Dia hanya menganggukkan kepala sambil meremas-remas penisku dari luar celana dalam. Tiba-tiba dengan inisiatif sendiri dia berkata. “dibuka aja ya beb celana dalamnya”
Lalu tangannya makin kuat meremas-remas penisku, sementara tangan kananku mulai memasuki bagian lubang vaginanya dari sela-sela celana dalamnya yang longgar. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang sudah basah itu.
Cerita Dewasa Ngeseks
Cerita Dewasa Ngeseks
Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga beb?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi.
“ya udah, cobain deh kalau emang kamu mau,” jawabnya dengan nafas terengah-engah.
Mendapat persetujuan itu, aku pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya aku melihat langsung vagina seorang gadis.
Vaginanya berwarna kemerahan dan kedua bibir vaginanya begitu rapat seolah-olah tidak ada lubang di sana.
Apalagi bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yg keluar dari vaginanya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi. Lalu kucium vagina tersebut, “iiiihh, apaan sih beb. Jangan dicium dong, jijik ah, “ tolaknya sambil kedua telapak tangannya menutup vaginanya.
“Abis lucu banget bentuknya beb,” kataku sambil tersenyum kepadanya.
Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya itu. Sesekali juga kujilat-jilat kedua putingnya. “Hhmmm... Hmmm..” desah makin tidak jelas.
Segera kudorong penisku memasuki lubang vaginanya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi, perlahan-lahan penisku pun menembus vaginanya.
“Ouuooooooh... Aaahhhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.
Setelah penisku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit seluruh batang penisku, begitu sempit, begitu nikmat yang kurasa.
Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah-olah membuat kode kesepakatan untuk mulai memompa.
Kutarik pelan-pelan penisku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan. “Aaahhhh, enak banget beb. Aduh enak banget... Hmmmmm,” teriaknya makin meracau.
Semakin lama kocokan penisku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya. Dia pun menarik tubuhku memeluknya.
Kini tubuh kami menempel, payudaranya lagi-lagi menjadi pembatas tubuh kami ketika menempel. Bibir kami cipokan dan lidah kami saling membelit. Nikmat sekali hari ini" pikirku
“Ouuuuhhh... Beeeb" teriaknya kencang tiba-tiba tubuhnya lemas sebentar. “Kamu keluar ya beb?” tanyaku sambil menghentikan kocokan penisku namun masih terbenam di vaginanya.
”Iya, enak banget, Suerr... Kamu belum ya beb?” tanyanya kepadaku
Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih geli campur perih nih beb,” pesannya. Karena memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi.
Tidak lama kemudian aku pun mengeluarkan maniku. “Ohhhhhh.... ohhhhh..,” kodeku sambil menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya Crooott...!!!
Setelah itu kucabut penisku dan tidur di sebelahnya. “Enak banget, makasih ya beb,” ucapku. Dia pun tidak menjawab ucapanku karena sedang merasakan lemas di sekujur tubuhnya ketika kami selesai bermain cinta.
Setelah beberapa jam kemudian kami membersihkan diri untuk mandi bareng-bareng di dalam kamarnya, hanya handuk yang kami bawa ke WC. sedangkan aku di berikan handuk bekasnya agar aku tidak melupakannya" itu ucapannya kepadaku.
Baca juga cerita dewasa ngeseks lainnya untuk hiburan berkhayal bagi para pencinta cerita dewasa paling terupdate.
Kategory : Cerita Dewasa Ngeseks, cerita hot ngeseks, kumpulan cerita ewean, cerpen ngeseks, cerita bokep di kamar mandi, baca cerita bokep, cerita bokep 17 tahun
0 Response to "Cerita Dewasa Ngeseks Didalam Rumah Pacarku"
Posting Komentar